Sebagai pelajar kita pasti pernah dong mendapat
pekerjaan rumah. Apa yang kita lakukan
dengan PR kita tersebut? Apakah kita akan menyelesaikannya atau malah
membiarkannya begitu saja? Terlepas suka atau tidak, sebagai pelajar kita punya
kewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru
kita. Namun bagaimana sikap kita dalam
mengerjakan tugas tersebut? Apakah akan kita selesaikan dengan penuh totalitas
atau malah masa bodo dengan tugas tersebut?
Seringkali kita merasa tugas sekolah
diberikan hanya untuk mereka yang pintar, buat yang tidak bisa, tugas hanya
akan menjadi beban terberat dalam hidup.
Oh, tidak, guruku memberi PR lagi – biasanya itu yang ada di benak kita. Itu adalah pikiran salah, kita harus
merubahnya.
Atau suatu ketika kita berjanji dengan
seorang sahabat untuk hadir di sebuah acara.
Ternyata sahabat kita tidak hadir tanpa memberi alasan yang jelas. Bagaimana perasaan kita? Apa yang ada di
pikiran kita? Tentu rasanya sebal dan kesal kan ?
Nah, kita perlu pikirkan lagi ketika mendapat
tugas dari guru di sekolah. Untuk apa
sih guru memberi tugas pada kita. Tentu
tujuan mereka sama sekali bukan untuk membebani kita, mereka meminta kita
melakukan latihan terhadap materi bidang studi yang mereka berikan dengan tugas
atau PR tersebut. Kita juga perlu
tanamkan niat baik kita bersekolah.
Apakah selama ini kita pulang pergi ke sekolah hanya untuk bertemu
teman-teman atau main-main? Duh, sayang dong! segala jerih payah kita hanya
untuk main-main. Kita perlu tanamkan
dalam benak kita bahwa ke sekolah merupakan sebuah jalan menuju pribadi sukses
di masa depan. Mau jadi apapun kita di
masa depan nanti bergantung pada sikap dan keadaan kita sekarang.
Begitu pula dengan janji dengan orang
lain. Jika tidak kita tepati maka
artinya kita tidak menghargai janji yang sudah kita buat tersebut. Lantas untuk apa berjanji kalau hanya untuk
tidak ditepati.
Di sinilah perlunya rasa tanggung jawab ada dalam
diri kita agar setiap yang kita lakukan berlandaskan niat baik dan penuh
totalitas.
Tanggung jawab itu sendiri bermakna
mengerjakan apa yang sudah seharusnya kita kerjakan atau menepati apa yang
sudah kita janjikan dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh kesungguhan. Dan tanggung jawab yang diembankan oleh
sekelompok orang juga merupakan tanggung jawab setiap pribadi dalam kelompok
tersebut. Jadi tidak ada tuh istilah
menyalahkan orang lain ketika sebuah kelompok tidak bisa mengerjakan kewajiban
yang diberikan pada mereka, karena keberhasilan sebuah kelompok menjadi tanggung
semua pihak dalam kelompok tersebut.
Nah, yang paling utama agar kita bisa menjadi
pribadi yang bertanggung jawab adalah perasaan ikut andil dalam sebuah
kewajiban. Artinya ketika kewajiban
tersebut tidak bisa diselesaikan dengan baik maka kita harus bercermin pada
diri sendiri, ternyata kita belum bisa melakukannya dengan baik dan bukan
menyalahkan orang lain apalagi menyalahkan keadaan yang tidak menguntungkan.
Jadi kalau ada PR, ya kita harus
menyelesaikannya dengan sungguh-sungguh karena itu merupakan bagian kewajiban
kita sebagai pelajar untuk menuju sukses di masa depan. Kalau kita cuek dan tidak perduli, maka
rasanya wajar Tuhan pun tidak akan perduli pada keadaan kita di masa depan. Nah
loh, sangat tidak enak kan kalau urusannya sudah sampai pada nasib buruk kita.
Atau ketika kita sudah berjanji dengan orang
lain maka dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan kita harus menepatinya bahkan
meskipun kita harus mendaki gunung dan menyeberangi lautan demi terpenuhinya
janji tersebut. Agak berlebihan mungkin,
yah, itu hanya gambaran betapa kita harus menghargai diri kita sendiri yang
terlibat dalam sebuah perjanjian. Dengan
menghargai janji yang yang sudah disepakati berarti kita juga menghargai orang
lain dan diri sendiri, dan penghargaan
tertinggi atas itu semua adalah kepercayaan orang lain pada kita dan
kepercayaan kita pada orang lain. Kalau
orang lain sudah percaya pada kita, maka akan ada banyak kemudahan saat
berurusan dengan orang tersebut.
Oke, itu semua adalah contoh sikap
bertanggung jawab bagi kita sebagai seorang pelajar. Tentunya kita harus bisa mengaplikasikan
sikap bertanggung jawab di semua hal
dalam hidup kita. Memang tidak mudah,
banyak sekali tantangannya untuk bisa bertanggung jawab secara optimal. Tapi tenang, niat baik dan tulus serta doa
dan semangat akan menjadikan setiap tanggung jawab yang kita emban bukan
sebagai beban tetapi sebagai sesuatu yang harus kita lakukan demi terwujudnya
masa depan gemilang.
Apalagi kalau ternyata kita ikut aktif dalam
sebuah organisasi, maka aplikasi tanggung jawab mutlak dibutuhkan. Hancurnya sebuah organisasi biasanya
bersumber pada pribadi-pribadi yang tidak bertanggung jawab terhadap tugasnya
di dalam organisasi tersebut. Makanya,
sebelum terjun dalam sebuah organisasi perlu kita pikirkan masak-masak apakah
organisasi tersebut bisa mewakili ideologi dan aspirasi kita sehingga kita bisa
merasa ikut andil dalam setiap kegiatannya dan kita merasa dibutuhkan dalam
organisasi tersebut. Koordinasi dan
komunikasi yang baik dalam sebuah organisasi bisa menjadi sarana penyampaian
tanggung jawab yang bagus. Kalau
komunikasi sering salah, informasi sering keliru dan koordinasi sering gagal
maka sikap tanggung jawab akan menjadi berat dilakukan.
Lantas adakah trik-trik hebat untuk
membiasakan diri bertanggung jawab? Ya, ada. Beberapa hal berikut ini bisa
membantu kita bersikap bertanggung jawab dalam setiap kegiatan kita.
- Tentukan skala prioritas. Betul banget semua kewajiban kita harus dilaksanakan, tapi apakah bisa kita melakukannya dalam waktu bersamaan? Tentu tidak, makanya, akan lebih baik ketika kita menentukan skala prioritas hal manakah yang harus kita laksanakan terlebih dahulu. Dan kalau sudah selesai dalam satu hal barulah kita bisa melakukan hal lain. Misalnya, karena kita seorang pelajar berarti prioritas utama kita adalah belajar. Jadi kalau ada janji atau kegiatan lain harus dinomorduakan setelah belajar.
- Fokus pada program dan penjadwalan. Ketika kita sudah menyusun schedule, maka sudah seharusnya kita berusaha semaksimal mungkin melaksanakan semua yang sudah tertulis dalam schedule tersebut. Melalaikan satu atau dua hal dalam schedule akan berdampak tidak fokusnya kita pada kewajiban lain dan itu artinya kita tidak bisa bertanggung jawab dengan apa yang sudah kita tetapkan.
- Bersikap tegas. Ya, benar memang perlu sikap tegas agar bisa menjadi orang yang bertanggung jawab. Ketika ada satu atau dua hal yang beresiko menggagalkan program atau kegiatan kita maka kita harus tegas menyikapinya dan bertanggung jawab sepenuhnya. Katakan tidak pada teman yang mengajak nonton saat kita sedang belajar, katakan juga tidak saat Ibu meminta kita ikut berbelanja saat kita sedang sibuk dengan tugas sekolah. Beri pengertian pada orang-orang di sekitar kita bahwa kita perlu bertanggung jawab. Kita bisa katakan, “Maaf ya saya selesaikan tugas saya dulu, setelah itu saya akan ikut dengan kamu”.